Selasa, 02 Desember 2008

bahaya merokok

Merokok dan kesehatan

Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Merokok mengganggu saluran pernapasan, menyebabkan hilangnya nafsu makan, rasa mual, nafas pendek dan ketidakteraturn detak jantung. Bahkan telah diketahui bahwa merokok menyebabkan penyakit saluran pernapasan kronis dan sering menyebabkan kematian. Perokok berpeluang besar terkena kanker paru-paru, tenggorokan, dan lidah. Selain itu, perokok juga dapat terkena emfisema dan bronchitis.

Kandungan Rokok

  1. Nikotin

Nikotin adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan kalau terpapar di udara. Nikotin dapat masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru dan saluran pencernaan jika zat tersebut tercampur air liur dan tertelan. Dari seluruh nikotin yang masuk kedalam tubuh, sebanyak 5-15% akan keluar lagi bersama urine tanpa mengalami perubahan. Sisanya (±85%) diubah dalam tubuh menjadi senyawa sederhan dan akan mengalami dekomposisi didalam hati.

Dalam jumlah yang besar nikotin sangat berbahaya; 20-50 mg nikotin dapat menyebabkan pernapasan terhenti. Bagi orang-orang yang bukan perokok atau tidak biasa merokok, mengisap 1-2 mg nikotin saja sudah menyebabkan pusing, mual dan muntah, berkeringat, serta terasa sakit pada daerah lambung. Nikotin menaikan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, sehingga pekerjaan jantung lebih berat. Nikotin juga menyebabkan ketagihan.

  1. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau. Daya afinitas Hb (hemoglobin) darah terhadap karbon monoksida lebih kuat disbanding terhadap oksigen, akibat oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Efek selanjutnya adalah pembuluh darah akan menyempit dan mengeras sehingga mengakibatkan penyumbaatan pembuluh darah.

Satu rokok dibakar mengandung 3-6% CO. Gabungan CO dengan nikotin dapat mengakibatkan para perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

  1. Tar

Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa setelah nikoti dan tetesan-tetesan cairannya dihilangkan. Tar mempunyai efek karsinogenik (menyebabkan kanker).

Sebatang rokok menghasilkan 10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker.

Tidak ada komentar: